Hati-hati dengan Stress

Aduh stress…. Mungkin diantara anda pernah mengucapkan kata-kata itu, ketika anda mengalami sesuatu masalah yang cukup berat tentunya, namun berat atau tidak stress adalah sebuah kondisi yang cukup merugikan bagi tubuh kita.

Dari asal katanya stress berarti tekanan, anda juga bisa lihat di Wikipedia untuk lebih detailnya mengenai pengertian stress ini. Setiap orang akan mengalami tekanan-tekanan tertentu, jika tekanan tersebut baik maka akan memicu semangat untuk maju, namun jika sebaliknya tekanan yang ada adalah tekanan yang buruk maka akan berakibat buruk, tekanan seperti inilah yang sering diartikan dengan stress.

Didalam ilmu psikologi dikenal istilah psikosa, inilah yang disebut gila. dimana penderitanya sudah tidak ada lagi di dunia nyata. Selanjutnya, stress adalah merupakan tahapan awal dari sakit jiwa, dan jika dibiarkan terlalu lama akan meningkat dan mengakibatkan tekanan yang tinggi yaitu depresi. Depresi sendiri sebetulnya sudah dapat dikategorikan pada sakit jiwa, hanya saja tingkatannya masih rendah belum mencapai tingkat psikosa, serta masih masih mempunyai peluang untuk sembuh walaupun memerlukan waktu yang cukup lama.

Banyak sekali factor yang menyebabkan stress terjadi, seperti misalnya karena pekerjaan, adaptasi, ekonomi, atau perkembangan remaja menuju dewasa, atau juga karena ada permasalahan antara diri sesorang dengan lainnya. Apalagi jaman sekarang, ditengah kondisi ekonomi yang makin terasa sulit, bencana yang terjadi dimana-mana, kehilangan sanak saudara, harta benda itu pun sangat berpengaruh pada terjadinya tekanan batin. Sebab lainnya trauma juga dapat menimbulkan stress. Dan stress bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak sekalipun. Biasanya orang yang mudah stress adalah seorang pekerja keras, walaupun tidak semuanya.

Walaupun cukup sulit mengetahui gejala stress, namun sebetulnya kita dapat mengetahui gejala awal dari stress, seperti misalnya dirasa ada keluhan, gangguan pada lambung, dan mudah capek. Stress dapat dikatakan penyakit karena dapat mengarah kepada psikosomatis, yaitu keluha dari kondisi tekanan, yang larinya nanti akan terasa pada organ tubuh tertentu seperti kepala pusing, darah tinggi, llambung, maag, diabetes hingga jantung.

Stress yang mengarah pada depresi tentu diperlukan terapi pengobatan, namun jika stress dalam tingkat rendah itu tidak memerlukan terapi atau pengobatan, hanya perlu memanage diri sendiri saja. Pada kondisi parah, stress dapat menimbulkan resiko terburuk seperti misalnya menyakiti diri sendiri, bahkan kini kemungkinan orang stress cenderung menyakiti orang lain seperti terihat di berita-berita criminal yang marak belakangan ini. Selain berpengaruh pada kondisi penyakit, stress juga dapat berpengaruh pada kondisi fisik seseorang, seperti misalnya susah tidur atau sebaliknya, tidak ada nafsu makan, atau badan menjadi kurus.

Tentu saja stress ini sangat merugikan bagi diri kita, maka dari itu perlu dilakukan pencegahan supaya terhindar atau tidak terjadi stress pada diri kita. Banyak sekali kiat-kiat untuk menghindari stress, bisa berupa aktifitas positif atau keagamaan. Sebetulnya manusia hidup tidak akan pernah lepas dari masalah yang bisa saja menimbulkan stress, untuk itu kita perlu tahu cara merespon masalah masalah yang datang, yaitu dengan realistis menghadapi stress tersebut, kiatnya yaitu dengan tidak membesar-besarkan masalah yang menimpa kita dan juga tidak menganggap masalah sepele. Factor lingkungan sangat berpengaruh untuk terjadinya stress dan juga sebaliknya sangat mendukung untuk terhindarnya dari stress. Maka dari itu dalam hal lingkungan, masukilah lingkungan yang bersih, yang jauh dari hal-hal negative. Keluarga yang harmonis adalah juga merupakan  salah satu benterng dari teridapnya stress.

Selain itu agar kita terhindar dari yang namanya stress kuncinya adalah rileks, biarkan fikiran segar, lakukan hal-hal positif misalnya dengan bejalan-jalan,berolahraga, atau bagi seorang muslim dengan sholat  dan mendekatkan diri kepada Allah juga dapat menghindarkan kita dari stress.