Peralatan dan Bahan Untuk Service Handphone

Akoey Jr.
By -
0
Melanjutkan pembahasan mengenai Hardware, software, komponen, dan permasalahan kerusakan handphone pada posting terdahulu, selanjutnya mari kita masuk ke bgian service handphone dimulai dari pengenalan alat-alat service handphone. Adapun peralatan dan bahan yang diperlukan untuk service handphone adalah sebagai berikut:
A.    Peralatan Service
  1. Multimeter. Biasa juga disebut AVO meter, sangat diperlukan untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan listrik. Multimeter juga disebut sebagai senjata andalan karena jika seorang teknisi tidak menggunakan alat ini, kemungkinan akan kehilangan jejak dalam menelusuri kerusakan handphone. Jenis darimultimeter sendiri ada dua macam yaitu analog (besaran satuan ditunjukkan menggunakan jarum), dan Digital (menggunakan angka yang ditunjukan oleh liquid crystal device). Dalam penggunaannya, multimeter pada service handphone berfungsi sebagaipendeteksi kerusakan atau kondisi komponen apakah normal atau tidak dari sisi hardware.  Dengan multimeter, kita akan tahu lebih dulu sebelum mengganti komponen yang rusak, artinya diharapkan tidak sembarangan mengganti komponen yang disinyalir rusak, melainkan dengan pengecekan secara pasti menggunakan multimeter.
  2. Obeng (khusus). Kenapa diperlukan obeng khusus, karena bentuk dan ukuran kepal but pada ponsel berbeda dengan baut pada umumnya. Jadi untuk membukanya atau memasangnya diperlukan obeng khusus, yaitu obeng dengan kepala bintang atau segitiga.
  3. Pinset. Alat ini digunakan untuk menjepit, mengungkit, atau mencabut komponen yang ukurannya kecil yang tidak bisa diambil dengan menggunakan jari.
  4. Lampu duduk. Sangat diperlukan untuk penerangan diwaktu pengecekan atau perbaikan handphone.
  5. Lup. Seperti yang kita tahu bahwa komponen handphone tidaklah sebesar komponen elektronik lainnya, maka disamping itu pula dibutuhkan lup atau kaca pembesar. Saat ini, dipasaran sudah tersedia lampu duduk yang menyatu dengan lup.
  6. Tool-set ‘siemens’. Walaupun hanphone Siemens keluaran terbaru sudah tidak membutuhkannya (karena berkembang dalam hal tata letak dan casing), tpi toolset ‘siemens’ inimasih diperlukan untuk menservice handphone-handphone ‘jadul’ yang nyatanya masih beredar dipasaran.
  7. Solder . fungsi solder seperti yang kita ketahui adalah untuk mematri kaki-kaki komponen. Sama seperti yang digunakan oleh para teknisi elektronik, hanya saja ukuran mata-nya yang lebih kecil dan runcing mengingat komponen handphone ukurannya lebih kecil.
  8. Solder uap (Heat Blower). Solder uap digunakan untuk melelhkan timah solder pada kaki-kaki komponen yang tidak bias menggunakan solder biasa, khususnya IC. Selain itu pula, solder uap dapat digunakan untuk membersihkan sisa timah yang menutupi lobang kaki komponen dan  memanaskan PCB (solder ulang). Cara mengangkat komponennya adalah dengan menghembuskanudara panas yang keluar pada kaki-kaki komponen yang disolder. Kemudian komponen digerak-gerakkan secara perlahan dari arah yang berbeda dengan menggunakan pinset agar mudah dilepas. Setelah komponen diangkat, bersihkan sisa timah yang menutupi lubang kaki komponen menggunakan ujung pinset (proses blow).
  9. BGA Plat (Ball Grid Array). Alt ini digunakan utntuk mencetak kembali kaki-kaki IC yang telah rusak. Bahan yang digunakannya adalah timah cair.
  10. Mobile Phone Test box atau Penjepit PCB. Digunakan untuk menjepit PCB (setelah dilepas dari casing) handphone, agar tidak bergeser dan mudah pada saat melakukan pengecekan dan service.
  11. Power Supply Tester. Berfungsi sebagai alat pengujian, dimana mengeluarkan tegangan yang dapat diatur sesuai kebutuhan (tegangan opersional handphone) pada waktu pengecekan. Alat ini tentunya mengeluarkan arus searah atau DC.
  12. Box Flasher. Alat ini digunakan untuk memperbaiki kerusakan software handphone. alat ini dapat digunakan dengan terlebih dahulu menginstal menggunakan softwarenya pada PC. Contohnya UFSx Tornado Box, Griffin Box, atau Phoenix Box. Contoh kerusakan software yang dapat diatasi denga Tornado ini antara lain pabrikan Motorola, Sonyericsson, Sambung, dan Nokia (versi DCT3, DCT4, dan DCTL). Walaupun ada keluaran baru sesuai dengan perkembangannya, namun alat ini masih banyak digunakan oleh pra teknisi handal.
  13. Kabel data. Adalah merupakan alat penghubung antara PC dan ponsel yang dipergunakan untuk perbaikan software. Selain itu kabel data juga digunakan untuk download aplikasi dll. Alat lain yang sama halnya dengan kabel data, jajarannya adalah Bluetooth, dan infra Red, terutma untuk input output data atau conten.
  14. Kabel flash. Sama seperti kabeldata, hanya saja untuk kabel flash kompatibel dengan peralatan flasher, seperti Tornado box, Griffin Box, atau Phoenix Box.
  15. Frequency counter. Digunakan pada service handphone untuk mendeteksi besaran freuensi terutama kerusakan pada sinyal RF (radio frequency) yaitu bagian penerima dan pembangkitan frekuensi pada semua jenis handphone.
B.    Bahan service Handphone
  1. Timah. Bahan yang digunakan untuk menyolder komponen-komponen ponsel. Timah terdapat dalam dua jenis yaitu, timah padat dan timah cair. Timah padat digunakan untuk menyolder kaki-kaki komponen pada lempengan PCB handphone, sedangkan timah cair digunakan untuk mencetak ulang kaki-kaki IC atau jalur rangkaian yang sudah rusak.
  2. Songka (Arpus). Bahan berwujud cair ini digunakan untuk melunakkan patrian timah sehingga melindungi komonen dari suhu panas yang berlebih seperti pada saat melakukan blow dengan solder uap.
  3. Pasta Solder (Lotfet).  Bahan ini digunakan untuk membersihkan mata (ujung metal) solder  dan melunakkan patrian timah. Slain itu pasta solder juga sering digunakan untuk memasang kkomponen agar tidak bergerak dari dudukannya (PCB) sebelum disolder.
  4. Cairan Pembersih IPA (Iso Propanol Alcohol). Cairan ini dapat digunakan untuk membersihkan karat dan bekas songka (arpus) yang tertinggal di permukaan PCB.
Demikian beberapa macam alat dan bahan yang diperlukan dalam proses service handphone yng semestinya diketahui dan dimiliki oleh seorang teknisi handphone. Sumber Akoey's Blog

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)