Kekurangan gizi anak pada masa kehamilan ibu dan usia dini anak
selain menyebabkan keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan
perkembangan motorik, juga akan mengganggu perkembangan kognitif yang
menyebabkan berkurangnya IQ (intelligence quotient) hingga 15
poin.
Menurut Pakar Gizi Prof dr Fasli Jalal PhD, hal itu
berarti Indonesia berpotensi kehilangan poin IQ mencapai 17-22 juta poin
akibat adanya 1,7 juta anak balita menderita gizi buruk pada 2005.
Iodium adalah zat gizi mikro yang paling penting dalam mencegah
gangguan otak yang dapat menimbulkan menurunnya kemampuan intelektual,
melambatnya psikomotor dan menyebabkan keterbelakangan mental,” katanya.
Fasli menyebutkan dalam makalahnya, kebutuhan gizi
dibagi atas dua bagian yaitu kebutuhan zat-zat gizi makro seperti
energi, protein dan lemak dan kebutuhan zat gizi mikro yakni vitamin dan
mineral.
Zat gizi makro berfungsi pada proses metabolisme otak dan peningkatan
efisiensi proses rangsangan otak, sehingga kekurangan gizi makro
menyebabkan terganggunya asupan makanan ke otak dan terganggunya proses
metabolisme otak, ujarnya.
Kekurangan asupan protein-energi pada ibu hamil muda di bawah 24
minggu akan menyebabkan jumlah sel-sel otak anaknya berkurang dan
kekurangan asupan ini pada akhir kehamilan menyebabkan ukuran sel syaraf
anaknya menjadi kecil.
“Kekurangan asupan protein-energi yang berat pada ibu hamil dapat
menurunkan berat otak anak sampai 25%,” katanya mengutip pakar gizi
lainnya.
Energi, ujarnya sangat dibutuhkan otak. Selain untuk membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan otak, energi diperlukan untuk metabolisme
sel-sel syaraf. Demikian juga lemak yang sangat dibutuhkan dalam
perkembangan otak di mana lebih dari 60% berat otak adalah lemak. Sedangkan zat gizi mikro seperti iodium, asam folat, zat besi, seng,
tembaga, vitamin, dan cholin, diperlukan dalam pertumbuhan otak.
Asam folat berfungsi untuk pembentukan tabung syaraf, zat besi untuk
pembentukan mielin, monoamin dan mendukung metabolisme energi di sel
syaraf dan sel glia, seng diperlukan untuk pembentukan DNA, tembaga
untuk metabolisme energi sel syaraf dan sel glia, dan cholin untuk
membentuk neurotransmitter, metilasi DNA dan pembentukan mielin,
urainya.
Sedangkan Vitamin D berperan pada kemampuan daya ingat, kontrol
motorik dan keseimbangan emosi, vitamin A untuk pembentukan struktur sel
syaraf, vitamin E berfungsi dalam proteksi dari membran sel-sel syaraf,
vitamin B6 dan B12 untuk pembentukan neurotransmitter, vitamin C
berfungsi sebagai antioksidan dan vitamin B1 memproduksi energi. sumber dari kapanlagi.com
duh, jd kasihan kl liat liputan brita di daerah terpencil sn masih bnyk ibu2 yg lg hamil n anaknya pd kekurangan gizi, slain kemiskinan jd faktor utamanya ya pemerintah jg spertina masih merem melek soal bginian, cm pny program tp ga dijalanin, cape deh :? nice post sob ;)
BalasHapus